Senin, 14 November 2011

Karena aku mencintaimu

Ayah ku menjodohkanku dengan Rafael, 1 tahun lalu. Rafael adalah anak dari sahabat ayahku. Tanpa pikir panjang, aku pun mengiyakan apa yang telah menjadi keputusan beliau. Mungkin perasaanku telah mati karena lelaki yang aku cintai meninggalkanku sendiri disini dengan semua kenangan yang tak terlupakan.
                Ketika aku pertama kali bertemu dengan Rafael di Pantai Lovina, aku hanya diam saja. Namun Rafael tidak tinggal diam, dia bertingkah aneh sampai-sampai aku tertawa. Dia memang baik dan sangat perhatian padaku. Perhatian yang beda dia berikan pada saat dia mengajakku naik perahu dan melihat lumba-lumba. Ketika itu, dia memegang tanganku dan berkata “Dhia.. Aku akan melakukan apapun untuk membuatmu tersenyum bahagia” Aku hanya bisa tersenyum mendengarnya “Percayalah padaku, aku akan menepati janji itu” Ucapnya lagi.
Tuhan.. Mengapa Rafael hadir saat perasaan ini telah mati ?
Aku tak sanggup menyakitinya..
Aku tak mampu melihatnya menangis
Saat nanti dia mengetahui bahwa aku tak pernah mencintainya
                Hubunganku dengan Rafael sudah berjalan 2 tahun, namun 1 tahun terakhir ini kami harus menjalani hubungan jarak jauh karena Rafael tinggal di Garut. Ntah mengapa, hubungan ku dengannya masih berjalan sampai sekarang.. Padahal banyak orang bilang, hubungan jarak jauh itu sangat sulit dijalani. Apa mungkin karena aku mulai mencintainya ?
31 Desember
                Orang tua kami telah sepakat bahwa tanggal 11 Januari nanti kami akan bertunangan. Aku masih belum percaya, 11 Hari lagi aku akan menjadi calon istrinya.. Tapi aku tidak bisa pungkiri, jauh dilubuk hatiku masih terukir jelas nama lelaki itu.
1 Januari
                Rafael datang ke Bali bersama Personil SMASH lainnya. Kebetulan mereka ada jadwal perform disana.. Walaupun aku kekasih dari salah satu Personil SMASH, tapi aku tak pernah mencari info tentang mereka. Akupun tau lagu mereka karena sering mendengarkannya di Radio. Malam itu aku sedang berada dikamar dan berdiam diri didepan laptopku. Aku dengar ayah memanggilku dan berkata bahwa Rafael sudah menungguku dibawah. Akupun segera menghampirinya..
                Tak kusangka, Rafael datang bersama Personil SMASH lainnya. Dia memperkenalkanku dengan Bisma, Dicky, Ilham, Reza dan Rangga. Namun tiba-tiba aku terpaku menatap sosok yang tak asing lagi bagiku, lelaki itu datang. Ya, dia Morgan!
                Morgan, lelaki yang pernah menjadi hal paling berarti didalam hidupku. Mencintainya adalah hal terbesar dihidupku. Tapi semuanya sirna setelah 4 tahun lalu dia meninggalkanku sendiri, tanpa memberikanku alasan pasti mengapa dia pergi ke kota kelahirannya, yaitu Singkawang. Aku ingin dia tau bahwa aku selalu menantinya kembali disini untuk mengulang semua cerita kita yang begitu indah.
2 Januari
Morgan..
 Mengapa kau datang kembali disaat aku telah bersamanya?
Mengapa kau hadir ketika aku mulai nyaman berada disampingnya?
                Aku berjalan ditengah pesisir Pantai Lovina. Aku masih tak percaya kalau Morgan kembali datang ditengah kebahagiaanku bersama temannya, Tiba-tiba seseorang menarik tangan kananku dan berkata “Dhia.. Kok sudah malam begini, masih diluar sih? “ Rafael datang. “Sudah biasa kok Raf..” Jawabku. Rafael pun berada dihadapanku, dia mencium keningku sembari membisikan kata yang membuat aku tersenyum padanya “I Heart You, Dhia..” Dalam gelap dan keheningan itu kulihat seseorang sedang mengawasiku… Orang itu Morgan.
3 Januari
                Hujan gerimis sore itu tidak menghentikan langkahku menyusuri Pantai Lovina. Namun aku tertegun melihat Morgan berada dihadapanku..
“Aku mengerti aku yang salah telah meninggalkanmu Dhia. Tapi mengapa kamu balas sekejam ini padaku ?”
“Kejam ? Bukankah kamu yang lebih kejam ? Kamu memberikanku sejuta kebahagiaan dan kamu menghancurkannya seenak ego mu saja!”
“Aku pergi karena orang tuaku dan aku tak mengabarimu karena aku ingin kamu segera melupakanmu. Saat itu, aku kira aku tak akan kembali lagi ke Bali”
“Berarti kamu sudah berhenti mencintaiku kan Gan ?”
“Tidak. Aku masih tetap dan selalu mencintaimu. Seperti dulu!”
Aku hanya melihatnya dengan amarah yang aku simpan. Dia berlutut dihadapanku..
“Aku mohon Dhia.. Kembali padaku. Batalkan pertunanganmu dengan Rafael”
                Aku menggelengkan kepala. Namun aku tau, aku telah membohonginya.. Aku ingin sekali memeluknya dan berkata “Aku sayang padamu, Morgan” Aku segera berlalu meniggalkannya pergi.
5 Januari
                Aku tengah berdiam diri didepan teras rumahku, aku heran ketika aku melihat Bisma menghampiriku.. Tanpa basa basi dia bertanya
“Dhia, kamu tidak berniat menyakiti Rafael kan?”
“Aku tak mengerti. Apa maksudmu?”
“2 Hari yang lalu aku melihatmu dengan Morgan..”
                Aku menceritakan semuanya pada Bisma, Bisma pun mengerti.. “Aku akan melakukan yang terbaik untuk Rafael, Morgan dan kalian semua” Ucapku.
9 Januari
                Aku dan Rafael berjalan dipesisir Pantai Lovina. Rafael menghentikan langkahnya dia menatapku “Dhia.. Bisma sudah menceritakan semuanya padaku. Kalau kamu memang mencintainya.. Tinggalkanlah aku, kembali padanya. Aku ikhlas” Dia tersenyum dan aku pun menjawab “Aku janji akan melakukan yang terbaik untuk kalian. Tidak ada yang menyakiti dan disakiti”
10 Januari
                Aku melihat keindahan Pantai Lovina dan melawan dinginnya angin malam. Aku terbaring melihat bintang di langit.. Sejenak aku terpaku pada botol yang aku genggam itu. “Mungkin ini cara terbaik untuk kita, Rafa..” Ucapku lirih.
                Aku buka tutup botol itu dan ku tegak semua racun yang ada didalamnya. Aku mendengar Rafael berteriak “ Dhia, aku ikhlas kamu bersanding dengan Morgan. Hentikan itu !”. Aku menguatkan diri untuk menoleh dan tersenyum padanya.. Namun aku tak kuasa. Dia berlari dan memelukku.. Dia bertanya “Mengapa kamu melakukan ini Dhia? Tanyanya dengan ditemani airmata yang menetes membasahi pipiku “Karena aku mencintaimu, Raf..” Aku bahagia, aku berada dipelukannya saat terakhir aku melihatnya.
Mungkin aku yang salah berada ditengah kalian..
Aku sangat bersyukur sempat memilikimu Rafael
11 Januari
                “Hari ini seharusnya hari yang paling bahagia untuk kita. Dhia..” ucap Rafael didepan batu nisan Dhia. Ayah Dhia memberikan sepucuk surat terakhir yang dibuat Dhia untuk Rafael ..

Dear Rafael
                Raf, mungkin ketika kamu membaca surat ini aku sudah tak bersamamu lagi
                Aku sudah meninggalkanmu
                Kamu harus tau, Hanya kamu yang bisa membuat aku tenang
                Kamu.. Bukan Morgan !
                Kamu yang mampu membuat aku bangkit dari keterpurukan
                Dan 1 alasan mengapa aku melakukan ini semua..
                Kerena aku mencintaimu
                Aku tak mau menjadi penyebab hancurnya persahabatanmu dengannya
                Aku memang menyayangi Morgan, tapi itu dulu
                Posisi dia dihati ini telah tergantikan olehmu
                Aku bahagia telah mencintaimu dan dicintai olehmu Rafael
                Selamat tinggal
                                                                                                                                              I Heart You
                                                                                                                                                                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar